Belum puas sepertinya beli segini, rasanya pengen borong ini itu semua produk Cathy Doll. Nanti aku review satu-persatu yah beauty ^^
Potret Cantik Bersama Marina (Marina 24h Beauty Challenge)
Akhir-akhir ini lagi seneng banget sama photography. Rasanya tidak bisa nahan diri kalau diem dirumah dan tak ada kerjaan. Jepret sana jepret sini, seneng banget rasanya kalau udah pegang kamera. Dari pagi sampe siang tidak terasa sama sekali, tau-tau udah malem aja.
Sangat menyenangkan memang ngelakuin segalanya dengan hati riang. Tapi walaupun begitu, semua tak lepas dari tantangan. Aku sering sekali mencari objek keren dan kebanyakan berada diluar ruangan. Apalagi cuaca akhir-akhir ini kadang tak bisa ditebak. Kadang panas dan tiba-tiba hujan. Tentu saja itu menjadi masalah, selain proses pemotretan yang tertunda, kulitku lama-kelamaan jadi kering banget. Ampun ! :(
Dari situ aku mulai sadar pentingnya perawatan kulit buat aku yang sering menghabiskan waktu diluar ruangan. Dan kini aku udah nemuin hand & body lotion yang bener-bener cocok dan bagus buat kulitku. Awalnya sih pas keadaan kulit aku lagi kering-keringnya dan kebetulan lagi diluar, aku sempetin pergi ke mini market. Pertamanya sih cuma iseng aja beli, soalnya kulitku dalam keadaan darurat, tapi setelah kupakai selain enak wanginya kulitku jadi super lembut. Haha memang keputusan yang tepat saat itu aku beli Marina natural. Dan yang paling aku suka teksturnya itu cepat menyerap kulit dan ga kerasa tebal dikulit. Bikin kulitku kenyal, lembut dan wangi :D
Dari situ aku mulai sadar pentingnya perawatan kulit buat aku yang sering menghabiskan waktu diluar ruangan. Dan kini aku udah nemuin hand & body lotion yang bener-bener cocok dan bagus buat kulitku. Awalnya sih pas keadaan kulit aku lagi kering-keringnya dan kebetulan lagi diluar, aku sempetin pergi ke mini market. Pertamanya sih cuma iseng aja beli, soalnya kulitku dalam keadaan darurat, tapi setelah kupakai selain enak wanginya kulitku jadi super lembut. Haha memang keputusan yang tepat saat itu aku beli Marina natural. Dan yang paling aku suka teksturnya itu cepat menyerap kulit dan ga kerasa tebal dikulit. Bikin kulitku kenyal, lembut dan wangi :D
Ga perlu khawatir panas, hujan ataupun polusi, tetap asyik motret tuh.
Kebetulan hari ini aku pengen mencari objek yang keren di Perkebunan teh di Bandung. Tapi kulitku tetap oke setelah kepanasan dalam perjalanan dan langsung kedinginan di Perkebunan tersebut. Aduh seneng rasanya :D
Biasanya kalau udah pulang, langsung ingin ngedit foto aja tuh. Malamnya setelah cuci muka dan bersih-bersih, aku rasain kulit aku masih lembab aja loh. Serius !
Nah buat kalian para wanita yang punya masalah kulitnya masing-masing, kita lihat yuk beberapa varian dari Marina natural :
1) Marina Natural Protect & Cares
Melindungi Kulit Saat Beraktifitas Luar Ruang.
Aktif sepanjang hari di luar ruangan gak perlu takut kulit jadi rusak…! Untuk melindungi kulitmu saat beraktifitas, gunakan Marina Natural Protects & Cares Hand & Body Lotion dengan kandungan Natural Protection Complex yang mengandung Antioksidan tinggi, paduan dari Apel dan Red Poppy, dapat melindungi kulit dari pengaruh buruk lingkungan. Dilengkapi Suncreen, yang membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Dengan formula khusus 24h Moisturizing yang menutrisi dan menjaga kelembaban alami kulit hingga lapisan terdalam+ selama 24 jam*.
2) Marina Natural 24h Moisturizing
Beraktivitas di dalam dan luar ruangan tanpa disadari menyebabkan kulit kehilangan kelembaban alaminya, kulit jadi kering dan kasar…! Jaga dan rawat kulitmu dengan Marina Natural Rich Moisturizing Hand & Body Lotion, dengan Natural Moisturizing Complex paduan dari Avocado, Olive, dan Pro Vitamin B5, meresap hingga ke lapisan dalam kulit + , memberikan kelembaban extra dan menguncinya sehingga kulit tetap lembut.
Dengan formula khusus 24h Moisturizing yang menutrisi dan menjaga kelembaban alami kulit hingga lapisan terdalam+ selama 24 jam*.
3)Marina Natural Nourished & Healthy
Kulitmu tampak kusam dan tidak sehat? Membuat tidak nyaman kan? Tapi ada solusinya…! Beri nutrisi yang tepat untuk kulitmu dengan Marina Natural Nourished & HealthyHand & Body Lotion dengan Natural Nutrients Complex yang kaya nutrisi dan sangat diperlukan untuk perawatan kulitmu, paduan dari Almond dan Vitamin E dapat membantu kulit tetap sehat.
Dengan formula khusus 24h Moisturizing yang menutrisi dan menjaga kelembaban alami kulit hingga lapisan terdalam+ selama 24 jam*.
4)Marina Naturah Smooth & Glow
Dengan formula khusus 24h Moisturizing yang menutrisi dan menjaga kelembaban alami kulit hingga lapisan terdalam+ selama 24 jam*.
Gimana, lengkap banget kan variannya ! Pilih varian yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu yah, soal harga dijamin murah cuma 6000 aja kok. Tapi yang pasti dengan harga segitu kamu bakalan puas dengan kualitasnya. Dijamin ! Ga percaya ? Makanya cepetan coba ;)
Redeem Your Dream
Setiap orang pasti punya mimpi, baik itu mimpi kecil atau mimpi besar. Semangat tinggi & tekun berusaha dapat membawa kita pada mimpi tersebut. Sebesar apapun MIMPI, mulailah dari langkah-langkah kecil. Kedisplinan tinggi, dimulai dari sekarang & jangan pernah ada kata NANTI (*read : menunda ). Kalau bisa dikerjakan sekarang, kenapa coba nunggu nanti. Kan nanti bisa ngerjain satu step lagi yang bikin kamu lebih cepat maju meraih semua mimpi itu.
TRAVELOVE
* karna something wrong sama sambungan USB'y , maka saya nitip cerpen dulu disini . hehehehe :P
Pagi yang cerah. Jam weker sudah berbunyi daritadi. Namun Lintang tetap tidur tak bergeming. Sepertinya dia lupa bahwa kemarin malam sudah mengeset jam wekernya sendiri. Jam menunjukkan pukul 08:30 am, tapi dia tetap terlelap. Enggan membuka mata. Lintang merasa lelah karena semalam habis bergadang. Membuat daftar schedule untuk berlibur. Membereskan baju-baju dan barang-barang yang akan dibawa. Ya, hari ini Lintang akan pergi bersama keluarganya ke Bali. Sesuai janji mama dan papa. Bila nilai ujiannya bagus mereka sekeluarga akan berlibur bersama.
Dari luar kamar Mbok Darmi memanggil "Non bangun, sudah siang " samar-samar ku dengar suaranya. Ya aku mendengar. Tapi sebentar, butuh beberapa saat untuk mengumpulkan nyawa. "non, bukannya hari ini mau pergi berlibur? ini sudah siang loh !" mbok darmi mengingatkan sekali lagi. Ya, hari ini kita akan berlibur. APAAA? Aku tersentak lalu membuka mata. meraih jam weker disamping tempat tidur. Ya Tuhan, telat banget benakku. Hari ini mau berlibur tapi jam segini baru bangun. Dasar bego. Gara-gara semalem bergadang. Gini nih jadinya. Dengan sedikit agak berlari, aku meraih handuk dan masuk ke kamar mandi.
Selesai mandi dan berpakaian aku keluar kamar. Membawa serta koper dalam genggaman tangan dan tas kecil disamping kiri. Kulihat mbok darmi sedang membereskan makanan di meja makan. Mungkin untuk bekal selama perjalanan. Ku mengitari ruangan sekitar rumah. Menuju ruang tamu dan menyimpan barang-barang dekat kursi. Lalu kembali lagi menuju ruang makan.
"Mbok, Mama sama Papa mana ?"
"Oia itu non, kata Tuan sama Nyonya mereka ada kepentingan mendadak tadi pagi"
Aku terdiam. Selalu seperti itu.
"Tadi mau bangunin non, tapi katanya kasian si non tidurnya lelap banget !"
"Udah mbok, beresin lagi tuh makanan"
"Loh loh, terus liburannya gimana?"
"GA JADI !"ucapku sangat kecewa.
"Tapi non, kata Tuan sama Nyonya, mereka bakal nyusul non ke Bali"
"Ga akan yah mbok, aku sudah sangat tahu. mereka tuh tukang bohong!"
"Jangan gitu non, pamali"
"Tapi bener kan, kalau sekiranya ga akan ditepati ga usah janji deh"ucapku kesal
mbok Darmi diam. Aku tau sebenarnya saat ini dia tengah mencoba menghiburku. dalam hati aku merasa ga enak juga melampiaskan semua kekesalanku padanya. Obrolan kami terhenti ketika mendengar ketukan dari pintu ruang tamu.
"Permisi ... "
Mbok Darmi lalu pergi menuju ruang tamu.
"Siapa ya ?"
"Saya dari Travel Agent bu, bisa ketemu dengan mbak Lintang?"
"Oia sebentar"
Aku mendengar sekilas .
"Non, ada tamu"
"Iah sebentar"aku berjalan mendekati
"Ada apa ?"
"Ini loh non, ada tukang apel jualan"
"Hah?" aku mengernyitkan dahi
"Oh bukan bukan, saya dari Travel agent"
Aku tertawa. "mbok mbok, ini tuh dari Travel bukan apel"menggeleng-gelengkan kepala karena tingkah mbok Darmi yang so tau.
"Oh, maaf"ucap mbok Darmi malu
"Ada apa ?"
"Saya dari pihak perusahaan, bermaksud untuk menjemput mbak !"
"Muka gue tua banget yah, sampe-sampe dibilang mbak?"ucapku agak kesal
"Oh maaf, saya kesini untuk menjemput nona Lintang"
"Lintang aja, ga usah pake nona-nona segala"ucapku
Aku terdiam sejenak. Menjemput? untuk apa? toh, gairahku untuk berliburku sudah hilang. Ya, karena kekejaman mama sama papa yang tanpa ngasih tau aku, membatalkan kepergian mereka gitu aja.
"Ga usah, balik aja sana. gue udah males buat liburan !"ucapku galak
Sekali lagi maaf. Karena mama dan papa. Seharian ini moodku pasti akan sangat buruk. melepaskan kekesalan pada orang-orang yang ga bersalah. Pada Mbok Darmi dan entahlah pemuda yang aku tak tau namanya itu. Sekilas kulihat mukanya. Not bad lah. Badan yang tegap tinggi. Muka yang sedikit indo. Aku menduga-duga bahwa dia blasteran Jepang dan Inggris. Tapi apapun itulah, aku tak tertarik sedikitpun walau sempat mengamatinya.
"Tapi saya sudah ditugaskan untuk mendampingi kamu selama liburan di Bali"
"Tapi, gue juga udah males buat liburan ! ngerti ?"ucapku kesal sambil berlalu menuju kamar.
Meninggalkan mereka berdua. Dalam hati sedikit menyesalkan. Kenapa hari ini penuh dengan marah-marah. Padahal schedule yang aku buat kemaren malem, tak tercantum kegiatan marah-marah. Hufffffft ...
* * *
Sepeninggalanku Mbok Darmi terlibat percakapan dengan pemuda itu.
"Maafin ya mas, hari ini non Lintang lagi kesel"
"Ya mungkin saya sedikit mengerti perasaannya ! lazimnya sih liburan itu acara bersama .."
"Sebentar juga baikan lagi !"
"Tapi, penerbangannya sebentar lagi. gimana yah ?"
"Sebentar, saya coba bujuk yah ?"
"Makasih .. "
* * *
Pintu kamar terbuka, Mbok Darmi melangkah mendekatiku. Duduk disamping kiri tempat tidurku. Meraih tanganku dan mengusapnya. Aku hanya terdiam.
"Non, kasian si mas nya nungguin loh"
"Mbok kasian sama orang yang baru dikenal, terus sama aku ?"
"Mbok juga kasian ko sama non, akhir-akhir ini belajar sampai tengah malam biar nilainya bagus kan?"
"Ya, tapi apa? sekalipun nilai aku bagus, mama papa ngebatalin liburan kita yang udah cape-cape aku rancang mbok"
Mbok Darmi terdiam. Aku tau dia sangat mengerti perasaanku saat ini.
"Aku cape Mbok kalau kaya gini terus, ga diperhatiin. yang mereka pentingin tuh kerja, alesannya buat aku !"
"Tapi aku tuh ga butuh !"lanjutku
"jangan gitu non, kalau dibandingin sama anak si Mbok. non tuh beruntung sekali !"
memang iya, dibanding aku anak-anak Mbok darmi cuma bisa ketemu setahun sekali pas bulan Ramadhan aja.
"Makanya, daripada kesel-keselan terus, non liburan aja !"
"Oke, tapi ada satu syarat !"
"Apa ?"
"Janji harus mau ya ?"
"Siap !" ucap Mbok Darmi sambil mengacungkan jempol.
aku membisikkan sesuatu ke Mbok Darmi.
"HAH ?, ga ah non mbok takut !"
"Tadi katanya mau, gimana sih ?"ucapku kesal
"Tapi Mbok ga pernah naik pesawat non "
"Ya ampun, mbok pernah naik kereta kan ? "
Mbok darmi mengangguk.
"Ya sama aja, rasanya kaya naik kereta ko. asli !"
"Beneran ?"
"Asli, ya udah mbok siapin baju sana !"
* * *
Kami berdua keluar kamar. Mbok Darmi menuju kamarnya dan aku menuju ruang tamu. Disana masih ada pemuda tadi.
"Bentar yah "ucapku senyum
"Oia .."mukanya aneh tapi tetap membalas senyumanku tadi.
Mungkin dia merasa aneh dengan perubahan Moodku yang langsung baik dalam sekejap.
setelah menunggu beberapa saat, Mbok darmi datang dengan membawa tasnya.
"Ayo berangkat !"ucapku pada pemuda itu.
Pemuda itu diam.
"Ayo .. "ucapku tak sabar
Dia melirik menuju Mbok Darmi.
"Dia ikut liburan juga.."
Pemuda itu tetap diam.
"Yaudah kalau ga, gue juga ga akan pergi"
"Oia iah, kita pergi sekarang "ucapnya
* * *
Beberapa puluh menit kemudian kami sampai di Bandara Soekarno Hatta. Tanpa perlu menunggu lama, kami pun naik pesawat. sepanjang perjalanan kami tertawa ngakak karena tingkah Mbok Darmi yang ketakutan. Beberapa jam kami pun sampai. Lalu langsung check in di hotel dekat pantai kuta.
"Mau lunch diResto hotel atau di luar ?"
"Tolong bawa aja ke kamar "
"Kaya pengantin baru aja makan di kamar "ucapnya sedikit berbisik.
"Apa ?"
"Oh ga, ga apa-apa "
"Ya udah aku masuk kamar dulu, oia trus kamu tidur dimana ?"
"Di Hotel ini "
"Hah ? Hotel mahal kaya gini ?"
"Emmmm, maksud saya di dekat sini. gitu !"
Tanpa sepengetahuan mbok Darmi dan Lintang, pemuda itu memesan kamar terdekat dengan kamar mereka.
"Satu lagi buat saya ya mbak "
"Oia mas .. "
* * *
Sore itu aku duduk di balkon kamar hotel. sambil menatap laut lepas dikejauhan sana. Terlarut dalam lamunan. Lagi. Andai saja di laut lepas itu aku, mama dan papa sedang bermain. Entah itu main pasir, berkejaran, bermain layangan, naik jetski dan apapun itu. Andai saja mereka tau perasaan saya saat ini. Andai mereka tau apa yang saya inginkan. Bukan tentang harta berlimpah, tapi kasih sayang dan perhatian dari mereka. Aku tak menyadari sedari tadi pemuda itu berada dibelakangnya.
"Ga keluar ?"
"Ga, gue mau di hotel aja ! "
"Tapi ..... "
Aku menoleh dan menatapnya. Aku harap dia bisa mengerti bahwa saat ini aku hanya ingin sendiri. Saja !
"Mendingan ajak aja mbok Darmi jalan-jalan, kasian "
"Oh ok .. "
Aku memanggil mbok Darmi.
"Mbok ini buat beli sesuatu apa kek "
"Loh, emang non ga ikut ?"
"Ga, ya udah sana pergi "aku tersenyum
"Tapi non ... "
"Udah deh, jangan cerewet. aku lagi males keluar mbok "
"Oh ya udah, mbok berangkat dulu sama mas Tian. sebentar juga pulang ko !"
"Ya, Hati-hati "
* * *
Beberapa jam setelah itu, pintu kamar diketuk. Dengan enggan aku membukanya. Siapa aku fikir. Oh Tian. Tanpa permisi dia langsung masuk ke kamar. Dengan panik dia nanya, "Mbok Darmi udah pulang?"
"Loh loh, bukannya dia sama kamu !"
"Yaitu, tadi tuh kita jalan ke kuta, rencananya aku mau beli minuman dulu. Tapi .. "
"Tapi apa ?"aku memotong ucapan Tian dengan sedikit berteriak.
"Mbok Darmi udah ga ada"
"Ya kenapa ga lo cari aja"
"Udah aku cari di pantai, tapi ga ada"
"Awas ya, kalo ampe terjadi sesuatu sama dia"aku panik. Menyambar tas lalu keluar kamar.
Disepanjang jalan tak habis kumarahi Tian.
"Gara-gara lo sih, ngurus orang satu aja ga becus. Baru ya lo jadi Tour Guide? Ga profesional banget sih!"
"Jangaaaaan !"
aku menoleh ke belakang.
"Kenapa jadi lo yang teriak-teriak hah?. mau gue telpon ke Travel Agentnya, biar lo sekalian dipecat !"
"Sorry sorry, jangan dong jangan. Kerjaan ini tuh hidup dan mati aku"
Masa bodoh. Aku mendelik padanya.
"Yaudah, cari yang bener makanya !"
Dia mengangguk. Berapa menit kemudian kami sudah berada di pantai. Mataku berpendar, mengelilingi orang-orang sekitar. Yang berlalu-lalang atau yang diam menikmati indah pantai. Lalu menoleh Tian. Melihatnya bengong.
"Eh malah bengong, ayo cari "
"Oia ia, kamu diem disini"
Aku duduk dipasir pantai. Masih awas memandang orang-orang disana. Kulihat satu keluarga sedang membuat sebuah istana dari pasir. Mereka tertawa. Terkadang menjaili anaknya dengan mencolekan pasir dimukanya. Aku ikut tersenyum melihatnya. Indah sepertinya bila mama & papa punya waktu untuk berkumpul. Sesaat aku masih memperhatikan mereka. Kembali dalam lamunanku. Hingga tersadar bahwa yang terpenting aku menemukan Mbok Darmi yang sedang tersesat di luar sana. Ku edarkan kembali pandanganku. Tiba-tiba dari kejauhan sana ada suara yang memanggilku.
"Lintang ... "
Aku mencari arah suara itu. Dari kejauhan Tian datang. Tak sendiri, dia membawa serta Mbok Darmi. Huuuuffftt akhirnya. Tak lama mereka mendekat. Aku berdiri, dan langsung mengomeli Mbok Darmi.
"Mbok tuh kemana aja sih, jantung aku hampir copot tau ga pas tau Mbok hilang."
"Oh ini loh mbok tadi abis dikepang non "mbok Darmi membuka topinya
Aku tertawa. Melihat pemandangan di depanku. Dasar.
"Hahahaha, so gaul banget sih mbok"
"Biarin dong non, so what gitu loh"
Kami tertawa. Sampai memegangi perutku. Melihat Mbok Darmi lagi. Lalu tertawa kembali.
"Yaudah pulang yuk "aku mengawali langkahku. Berharap agar mereka mengikuti langkahku. Hari ini sudah cukup. Aku lelah. Ingin memberi badan, otak dan hatiku sedikit pemulihan. Tapi ...
"Lintang ..liat deh!"Tian memegang tanganku.
Aku menoleh ke belakang. Kulihat seberkas sinar orange yang sungguh indah.
"Sunsetnya indah banget ya ?"
"Bangeeeet "
Kami diam. Cukup lama. Menikmati indahnya pemandangan yang kita lihat saat itu. Masih lekat menatap.
"Indah sih inget tapi pegangan tangannya udahan dong"Mbok Darmi mengagetkanku.
Kami tersadar. Lalu melepaskan pegangan satu sama lain.
"Ehm Ehm, kita makan di Resto sekitar sini yuk "Tian salah tingkah.
"Emmmm, ga malem ini. aku pengen istirahat. Ayo balik ... "
"Tapi besok kita jalan-jalan ya. Belanja atau apa kek, sebagai permintaan maaf aku, aku teraktir deh"
Aku diam. Kembali berjalan. Lalu berkata "Ok "
di belakang tanpa kusadari Mbok Darmi dan Tian tersenyum jail. Tian berbisik ke Mbok Darmi "Misi kita berhasil" .. Aku membalikkan badan. "Kenapa senyum-senyum kaya gitu? ayo cepet.. "
Aku kembali berjalan. Lalu tersenyum. Entah karena apa. Mungkin karena penampilan wow Mbok Darmi. Atau sunset indah tadi. Hati kecilku berkata "atauuuu, pegangan tangan Tian tadi" . Aduuuh apa sih. Dasar oon. hehehehe . Sekarang giliran aku yang tertawa.
***
Esoknya setelah kami sarapan bareng. Kami bersiap-siap pergi jalan-jalan.
"Ayo Mbok .. "
"Ga ah non, Mbok mau diem aja dihotel. Ini loh ngelepasin kepangan, Mbok sampai pusing gara-gara kemaren dibawa tidur !"
"Ya udah aku juga ga ikut .. "
"Loh loh jangan gitu dong, non kan udah janji sama mas Tian mau jalan-jalan .. "
"Ya tapi .. "
mbok mendorong pelan tubuhku. Membawa keluar kamar.
"Selamat bersenang-senang non"
Tanpa sempat berbicara, mbok Darmi menutup pintu. Aku ketuk pintu kamar berulang kali. Tapi ga enak juga diliatin pengunjung hotel. Kemudian aku pergi ke bawah. Disana sudah ada Tian menjemputku. Dengan kaos birunya dia terlihat sedikit tampan. Oh tidak, sangat tampan. Tidak seperti Tour guide. Kami terlihat seperti pasangan muda-mudi yang sedang mau berkencan. Ah, apa sih. Aku mengetuk-ngetuk kepala dengan tanganku. bodoh, benakku.
Tak lama, kami sampai di shopping area. Aku diam.
"Ayo .. "Tian mengajakku.
"Tapi barang-barang disini tuh mahal Tian"
"Ya terus ?"
"Helow, kan lo yang mau traktir gue"
"Iya .. "
"Lo kan Tour Guide"
"Oia lupa .."
"Ya udah kita ke Pasar Sukawati aja yuk"
***
Sampailah kami. Tanpa mengingat Tian, aku berjalan. Melihat barang yang dijual disana. Dari baju, tas, topi, perhiasan sampai souvernir.
"Ini bagus ga ?"aku memperlihatkan topi besar yang aku pakai.
"Bagus .. "
"Terus ini ?"aku memperlihatkan baju dress berwarna hijau.
"Bagus bagus .. "
"Eh, daritadi bagus bagus aja ."
"Ya emang bagus .."
"Sebel ah kalo belanja sama cowok. Ga asik "Aku manyun
Tian tertawa.
"Kamu tuh ga berubah ya daridulu "
"Apa ?"
"Ga, ga apa-apa"
"Apa gue tanya ?"
"Ya kamu, moodyan "
"Emmm, so tau ah !"
"Ya udah, jadi belinya "
"Ya"
"Bli, topi sama dressnya dibungkus ya"Tian memberikan uang seratus ribuan.
Setelah membawa belanjaan tadi. Tian nanya "Mau beli apa lagi ?"
"Udah ah, kita balik ke Hotel yuk. kasian Mbok Darmi sendirian.
"Ya udah yuk "
***
Kami sampai di Hotel. Tapi langkah kami terhenti. Ada seseorang yang memanggilku.
"De .. "
"Mama .. "
"Sini .. "
Aku mendekati Mama dan Papa yang sedang duduk diruang tunggu Hotel.
"Kapan kesini ?"
"Baru aja, maafin mama ya. Kita baru nyusul sekarang "
"Ga apa-apa "
Aku diam.
"Eh Tian, sini duduk. Gimana kabarnya ?"
"Eh om, baik. Om sendiri sehat ?"
"Alhamdulillah"
Aku heran dengan pemandangan di depanku. Papa terlihat sangat dekat sama Tian. Mama juga. Bahkan papa mengusap rambut Tian. Seperti anaknya sendiri.
"Gimana udah lulus kuliahnya ?"
"Udah om .. "
"Terus rencananya mau nerusin kuliah dimana ?"
"Rencana sih mau ngambil S2 di Amrik"
HAH ?!
Tour Guide aja harus ya kuliah tinggi-tinggi sampai di Amrik.
"De, ko bengong ? sini duduk."Ucap mama mengajakku
"Udah kenalan kan sama Tian ?"
"Udah .. "
"Ya terus ko diem-dieman gitu sih ?"
Aku masih diam.
"Ini loh de, ini Tian anaknya om Tio .. "
"Om Tio ?"
"Iah om Tio yang dulu tetanggaan sama kita "
"Yang pindah ke Jepang itu ya ?"
"Iya, ini loh anaknya om Tio "
Aku masih diam.
"Christian de, yang dulu kalian suka maen bareng"
Aku masih diam. Tian, Christian. OHHHHH ...
"Tapi dia ga bilang .. "aku tersenyum.
"Aku sengaja, ingin kasih surprise aja sama kamu. Masih inget atau ga .. "
"Ih, lo tuh nyebelin tau ga"aku nunjuk Tian.
Berdiri dan bermaksud memukul. Tapi dia sudah berlari. Aku mengejarnya. Hingga sampai di Pantai. Aku pura-pura kelelahan. Terengah-engah. Tian menoleh lalu mendekatiku.
"Kamu ga apa-apa ?"
"Cape tau ga .. "
Dengan cepat aku memegang tangan Tian dan memukulnya.
"Jahat .. "
"Kenapa ?"
"Ya kamu, ga bilang sama aku dari awal "
"Kamu tuh yang jahat, galak lagi"
"Eh nyebelin ya, mau aku telpon biar kamu dipecat "
Kami tertawa. Menatap satu sama lain. Tian memegang tanganku. Memelukku. Aku diam. Deg-degan ga jelas.
"Makasih ya .."ucapku
"Buat ?"
"Liburan yang indah ini .. "
"Sama-sama "
"Terus kenapa kamu jadi Tour Guide kaya gini ?"
"Ya, sekalian ngisi liburan juga bantuin usaha Ayah disini"
"Oh, om Tio tuh buka Travel Agent ya"
"Iya, baru sih. Pas aku ketemu Mama sama Papa kamu yang pengen liburan, aku inisiatif aja pengen jadi Tour Guide. Apalagi liat anak gadisnya liburan sendiri, kasian ..."
"Kasian aja nih ..?"
"Plus sayang .. "
Aku tersipu malu.
"Lintang .."
"Kenapa ?" aku melepaskan pelukan Tian. Lalu menatapnya.
"Aku suka sama kamu dari kecil tau ga ?"
"Oia ? bukannya dulu kamu sering jailin aku ?"
Tian tertawa.
"Itu cuma nyari perhatian kamu aja "
"Yakin ..?"
"Iya, pas tau kami harus pindah ke Jepang aku tuh sedih .. "
"Kalau aku sih seneng. Jadi ga ada yang gangguin lagi"
"Oh gitu, tapi seneng kan digangguin?"
"Apa sih .."
***
Kami masih diam. terduduk di pasir pantai. Menunggu sunset itu lagi.
"Lintang .. "
"Hemmm ?"
"Nanti lulus ikut aku ya ?"
"Ke ?"
"Ke Amrik .. kamu kuliah disana aja "
Aku menatap Tian.
"Serius ?"
Tian mengangguk.
"Aku kefikiran sih buat kuliah ke luar negeri. tapi takut ?"
"Takut apa ?"
"Iya ga ada yang jaga. disini aja mama papa udah cuek gitu, untung aja ada mbok Darmi "
"Kan ada aku, yang jagain"
Aku diam. Kembali dalam pelukannya. Saat ini hatiku melayang. Makasih Tuhan, untuk liburan yang indah ini. Sangat. Liburan yang aku rencanakan bersama Mama Papa. Tuhan memberi dengan bonus paling indah. Tian. seorang Christian, teman masa kecilku. Teman yang menghilang dan kembali lagi.
***
Liburan kali ini doaku terkabul. Aku, Mama dan Papa pergi berlibur bersama. Scheduleku semua udah kita lakukan. Kini saatnya kami pulang.
Terus aku dan Tian ? beberapa bulan setelah kelulusanku aku pergi bersama Tian ke Amrik. Ya dia melanjutkan kuliah S2nya dan aku memulai hidup sebagai mahasisiwi sana. 1 tahun anniversary, kami bertunangan.
Pagi yang cerah. Jam weker sudah berbunyi daritadi. Namun Lintang tetap tidur tak bergeming. Sepertinya dia lupa bahwa kemarin malam sudah mengeset jam wekernya sendiri. Jam menunjukkan pukul 08:30 am, tapi dia tetap terlelap. Enggan membuka mata. Lintang merasa lelah karena semalam habis bergadang. Membuat daftar schedule untuk berlibur. Membereskan baju-baju dan barang-barang yang akan dibawa. Ya, hari ini Lintang akan pergi bersama keluarganya ke Bali. Sesuai janji mama dan papa. Bila nilai ujiannya bagus mereka sekeluarga akan berlibur bersama.
Dari luar kamar Mbok Darmi memanggil "Non bangun, sudah siang " samar-samar ku dengar suaranya. Ya aku mendengar. Tapi sebentar, butuh beberapa saat untuk mengumpulkan nyawa. "non, bukannya hari ini mau pergi berlibur? ini sudah siang loh !" mbok darmi mengingatkan sekali lagi. Ya, hari ini kita akan berlibur. APAAA? Aku tersentak lalu membuka mata. meraih jam weker disamping tempat tidur. Ya Tuhan, telat banget benakku. Hari ini mau berlibur tapi jam segini baru bangun. Dasar bego. Gara-gara semalem bergadang. Gini nih jadinya. Dengan sedikit agak berlari, aku meraih handuk dan masuk ke kamar mandi.
Selesai mandi dan berpakaian aku keluar kamar. Membawa serta koper dalam genggaman tangan dan tas kecil disamping kiri. Kulihat mbok darmi sedang membereskan makanan di meja makan. Mungkin untuk bekal selama perjalanan. Ku mengitari ruangan sekitar rumah. Menuju ruang tamu dan menyimpan barang-barang dekat kursi. Lalu kembali lagi menuju ruang makan.
"Mbok, Mama sama Papa mana ?"
"Oia itu non, kata Tuan sama Nyonya mereka ada kepentingan mendadak tadi pagi"
Aku terdiam. Selalu seperti itu.
"Tadi mau bangunin non, tapi katanya kasian si non tidurnya lelap banget !"
"Udah mbok, beresin lagi tuh makanan"
"Loh loh, terus liburannya gimana?"
"GA JADI !"ucapku sangat kecewa.
"Tapi non, kata Tuan sama Nyonya, mereka bakal nyusul non ke Bali"
"Ga akan yah mbok, aku sudah sangat tahu. mereka tuh tukang bohong!"
"Jangan gitu non, pamali"
"Tapi bener kan, kalau sekiranya ga akan ditepati ga usah janji deh"ucapku kesal
mbok Darmi diam. Aku tau sebenarnya saat ini dia tengah mencoba menghiburku. dalam hati aku merasa ga enak juga melampiaskan semua kekesalanku padanya. Obrolan kami terhenti ketika mendengar ketukan dari pintu ruang tamu.
"Permisi ... "
Mbok Darmi lalu pergi menuju ruang tamu.
"Siapa ya ?"
"Saya dari Travel Agent bu, bisa ketemu dengan mbak Lintang?"
"Oia sebentar"
Aku mendengar sekilas .
"Non, ada tamu"
"Iah sebentar"aku berjalan mendekati
"Ada apa ?"
"Ini loh non, ada tukang apel jualan"
"Hah?" aku mengernyitkan dahi
"Oh bukan bukan, saya dari Travel agent"
Aku tertawa. "mbok mbok, ini tuh dari Travel bukan apel"menggeleng-gelengkan kepala karena tingkah mbok Darmi yang so tau.
"Oh, maaf"ucap mbok Darmi malu
"Ada apa ?"
"Saya dari pihak perusahaan, bermaksud untuk menjemput mbak !"
"Muka gue tua banget yah, sampe-sampe dibilang mbak?"ucapku agak kesal
"Oh maaf, saya kesini untuk menjemput nona Lintang"
"Lintang aja, ga usah pake nona-nona segala"ucapku
Aku terdiam sejenak. Menjemput? untuk apa? toh, gairahku untuk berliburku sudah hilang. Ya, karena kekejaman mama sama papa yang tanpa ngasih tau aku, membatalkan kepergian mereka gitu aja.
"Ga usah, balik aja sana. gue udah males buat liburan !"ucapku galak
Sekali lagi maaf. Karena mama dan papa. Seharian ini moodku pasti akan sangat buruk. melepaskan kekesalan pada orang-orang yang ga bersalah. Pada Mbok Darmi dan entahlah pemuda yang aku tak tau namanya itu. Sekilas kulihat mukanya. Not bad lah. Badan yang tegap tinggi. Muka yang sedikit indo. Aku menduga-duga bahwa dia blasteran Jepang dan Inggris. Tapi apapun itulah, aku tak tertarik sedikitpun walau sempat mengamatinya.
"Tapi saya sudah ditugaskan untuk mendampingi kamu selama liburan di Bali"
"Tapi, gue juga udah males buat liburan ! ngerti ?"ucapku kesal sambil berlalu menuju kamar.
Meninggalkan mereka berdua. Dalam hati sedikit menyesalkan. Kenapa hari ini penuh dengan marah-marah. Padahal schedule yang aku buat kemaren malem, tak tercantum kegiatan marah-marah. Hufffffft ...
* * *
Sepeninggalanku Mbok Darmi terlibat percakapan dengan pemuda itu.
"Maafin ya mas, hari ini non Lintang lagi kesel"
"Ya mungkin saya sedikit mengerti perasaannya ! lazimnya sih liburan itu acara bersama .."
"Sebentar juga baikan lagi !"
"Tapi, penerbangannya sebentar lagi. gimana yah ?"
"Sebentar, saya coba bujuk yah ?"
"Makasih .. "
* * *
Pintu kamar terbuka, Mbok Darmi melangkah mendekatiku. Duduk disamping kiri tempat tidurku. Meraih tanganku dan mengusapnya. Aku hanya terdiam.
"Non, kasian si mas nya nungguin loh"
"Mbok kasian sama orang yang baru dikenal, terus sama aku ?"
"Mbok juga kasian ko sama non, akhir-akhir ini belajar sampai tengah malam biar nilainya bagus kan?"
"Ya, tapi apa? sekalipun nilai aku bagus, mama papa ngebatalin liburan kita yang udah cape-cape aku rancang mbok"
Mbok Darmi terdiam. Aku tau dia sangat mengerti perasaanku saat ini.
"Aku cape Mbok kalau kaya gini terus, ga diperhatiin. yang mereka pentingin tuh kerja, alesannya buat aku !"
"Tapi aku tuh ga butuh !"lanjutku
"jangan gitu non, kalau dibandingin sama anak si Mbok. non tuh beruntung sekali !"
memang iya, dibanding aku anak-anak Mbok darmi cuma bisa ketemu setahun sekali pas bulan Ramadhan aja.
"Makanya, daripada kesel-keselan terus, non liburan aja !"
"Oke, tapi ada satu syarat !"
"Apa ?"
"Janji harus mau ya ?"
"Siap !" ucap Mbok Darmi sambil mengacungkan jempol.
aku membisikkan sesuatu ke Mbok Darmi.
"HAH ?, ga ah non mbok takut !"
"Tadi katanya mau, gimana sih ?"ucapku kesal
"Tapi Mbok ga pernah naik pesawat non "
"Ya ampun, mbok pernah naik kereta kan ? "
Mbok darmi mengangguk.
"Ya sama aja, rasanya kaya naik kereta ko. asli !"
"Beneran ?"
"Asli, ya udah mbok siapin baju sana !"
* * *
Kami berdua keluar kamar. Mbok Darmi menuju kamarnya dan aku menuju ruang tamu. Disana masih ada pemuda tadi.
"Bentar yah "ucapku senyum
"Oia .."mukanya aneh tapi tetap membalas senyumanku tadi.
Mungkin dia merasa aneh dengan perubahan Moodku yang langsung baik dalam sekejap.
setelah menunggu beberapa saat, Mbok darmi datang dengan membawa tasnya.
"Ayo berangkat !"ucapku pada pemuda itu.
Pemuda itu diam.
"Ayo .. "ucapku tak sabar
Dia melirik menuju Mbok Darmi.
"Dia ikut liburan juga.."
Pemuda itu tetap diam.
"Yaudah kalau ga, gue juga ga akan pergi"
"Oia iah, kita pergi sekarang "ucapnya
* * *
Beberapa puluh menit kemudian kami sampai di Bandara Soekarno Hatta. Tanpa perlu menunggu lama, kami pun naik pesawat. sepanjang perjalanan kami tertawa ngakak karena tingkah Mbok Darmi yang ketakutan. Beberapa jam kami pun sampai. Lalu langsung check in di hotel dekat pantai kuta.
"Mau lunch diResto hotel atau di luar ?"
"Tolong bawa aja ke kamar "
"Kaya pengantin baru aja makan di kamar "ucapnya sedikit berbisik.
"Apa ?"
"Oh ga, ga apa-apa "
"Ya udah aku masuk kamar dulu, oia trus kamu tidur dimana ?"
"Di Hotel ini "
"Hah ? Hotel mahal kaya gini ?"
"Emmmm, maksud saya di dekat sini. gitu !"
Tanpa sepengetahuan mbok Darmi dan Lintang, pemuda itu memesan kamar terdekat dengan kamar mereka.
"Satu lagi buat saya ya mbak "
"Oia mas .. "
* * *
Sore itu aku duduk di balkon kamar hotel. sambil menatap laut lepas dikejauhan sana. Terlarut dalam lamunan. Lagi. Andai saja di laut lepas itu aku, mama dan papa sedang bermain. Entah itu main pasir, berkejaran, bermain layangan, naik jetski dan apapun itu. Andai saja mereka tau perasaan saya saat ini. Andai mereka tau apa yang saya inginkan. Bukan tentang harta berlimpah, tapi kasih sayang dan perhatian dari mereka. Aku tak menyadari sedari tadi pemuda itu berada dibelakangnya.
"Ga keluar ?"
"Ga, gue mau di hotel aja ! "
"Tapi ..... "
Aku menoleh dan menatapnya. Aku harap dia bisa mengerti bahwa saat ini aku hanya ingin sendiri. Saja !
"Mendingan ajak aja mbok Darmi jalan-jalan, kasian "
"Oh ok .. "
Aku memanggil mbok Darmi.
"Mbok ini buat beli sesuatu apa kek "
"Loh, emang non ga ikut ?"
"Ga, ya udah sana pergi "aku tersenyum
"Tapi non ... "
"Udah deh, jangan cerewet. aku lagi males keluar mbok "
"Oh ya udah, mbok berangkat dulu sama mas Tian. sebentar juga pulang ko !"
"Ya, Hati-hati "
* * *
Beberapa jam setelah itu, pintu kamar diketuk. Dengan enggan aku membukanya. Siapa aku fikir. Oh Tian. Tanpa permisi dia langsung masuk ke kamar. Dengan panik dia nanya, "Mbok Darmi udah pulang?"
"Loh loh, bukannya dia sama kamu !"
"Yaitu, tadi tuh kita jalan ke kuta, rencananya aku mau beli minuman dulu. Tapi .. "
"Tapi apa ?"aku memotong ucapan Tian dengan sedikit berteriak.
"Mbok Darmi udah ga ada"
"Ya kenapa ga lo cari aja"
"Udah aku cari di pantai, tapi ga ada"
"Awas ya, kalo ampe terjadi sesuatu sama dia"aku panik. Menyambar tas lalu keluar kamar.
Disepanjang jalan tak habis kumarahi Tian.
"Gara-gara lo sih, ngurus orang satu aja ga becus. Baru ya lo jadi Tour Guide? Ga profesional banget sih!"
"Jangaaaaan !"
aku menoleh ke belakang.
"Kenapa jadi lo yang teriak-teriak hah?. mau gue telpon ke Travel Agentnya, biar lo sekalian dipecat !"
"Sorry sorry, jangan dong jangan. Kerjaan ini tuh hidup dan mati aku"
Masa bodoh. Aku mendelik padanya.
"Yaudah, cari yang bener makanya !"
Dia mengangguk. Berapa menit kemudian kami sudah berada di pantai. Mataku berpendar, mengelilingi orang-orang sekitar. Yang berlalu-lalang atau yang diam menikmati indah pantai. Lalu menoleh Tian. Melihatnya bengong.
"Eh malah bengong, ayo cari "
"Oia ia, kamu diem disini"
Aku duduk dipasir pantai. Masih awas memandang orang-orang disana. Kulihat satu keluarga sedang membuat sebuah istana dari pasir. Mereka tertawa. Terkadang menjaili anaknya dengan mencolekan pasir dimukanya. Aku ikut tersenyum melihatnya. Indah sepertinya bila mama & papa punya waktu untuk berkumpul. Sesaat aku masih memperhatikan mereka. Kembali dalam lamunanku. Hingga tersadar bahwa yang terpenting aku menemukan Mbok Darmi yang sedang tersesat di luar sana. Ku edarkan kembali pandanganku. Tiba-tiba dari kejauhan sana ada suara yang memanggilku.
"Lintang ... "
Aku mencari arah suara itu. Dari kejauhan Tian datang. Tak sendiri, dia membawa serta Mbok Darmi. Huuuuffftt akhirnya. Tak lama mereka mendekat. Aku berdiri, dan langsung mengomeli Mbok Darmi.
"Mbok tuh kemana aja sih, jantung aku hampir copot tau ga pas tau Mbok hilang."
"Oh ini loh mbok tadi abis dikepang non "mbok Darmi membuka topinya
Aku tertawa. Melihat pemandangan di depanku. Dasar.
"Hahahaha, so gaul banget sih mbok"
"Biarin dong non, so what gitu loh"
Kami tertawa. Sampai memegangi perutku. Melihat Mbok Darmi lagi. Lalu tertawa kembali.
"Yaudah pulang yuk "aku mengawali langkahku. Berharap agar mereka mengikuti langkahku. Hari ini sudah cukup. Aku lelah. Ingin memberi badan, otak dan hatiku sedikit pemulihan. Tapi ...
"Lintang ..liat deh!"Tian memegang tanganku.
Aku menoleh ke belakang. Kulihat seberkas sinar orange yang sungguh indah.
"Sunsetnya indah banget ya ?"
"Bangeeeet "
Kami diam. Cukup lama. Menikmati indahnya pemandangan yang kita lihat saat itu. Masih lekat menatap.
"Indah sih inget tapi pegangan tangannya udahan dong"Mbok Darmi mengagetkanku.
Kami tersadar. Lalu melepaskan pegangan satu sama lain.
"Ehm Ehm, kita makan di Resto sekitar sini yuk "Tian salah tingkah.
"Emmmm, ga malem ini. aku pengen istirahat. Ayo balik ... "
"Tapi besok kita jalan-jalan ya. Belanja atau apa kek, sebagai permintaan maaf aku, aku teraktir deh"
Aku diam. Kembali berjalan. Lalu berkata "Ok "
di belakang tanpa kusadari Mbok Darmi dan Tian tersenyum jail. Tian berbisik ke Mbok Darmi "Misi kita berhasil" .. Aku membalikkan badan. "Kenapa senyum-senyum kaya gitu? ayo cepet.. "
Aku kembali berjalan. Lalu tersenyum. Entah karena apa. Mungkin karena penampilan wow Mbok Darmi. Atau sunset indah tadi. Hati kecilku berkata "atauuuu, pegangan tangan Tian tadi" . Aduuuh apa sih. Dasar oon. hehehehe . Sekarang giliran aku yang tertawa.
***
Esoknya setelah kami sarapan bareng. Kami bersiap-siap pergi jalan-jalan.
"Ayo Mbok .. "
"Ga ah non, Mbok mau diem aja dihotel. Ini loh ngelepasin kepangan, Mbok sampai pusing gara-gara kemaren dibawa tidur !"
"Ya udah aku juga ga ikut .. "
"Loh loh jangan gitu dong, non kan udah janji sama mas Tian mau jalan-jalan .. "
"Ya tapi .. "
mbok mendorong pelan tubuhku. Membawa keluar kamar.
"Selamat bersenang-senang non"
Tanpa sempat berbicara, mbok Darmi menutup pintu. Aku ketuk pintu kamar berulang kali. Tapi ga enak juga diliatin pengunjung hotel. Kemudian aku pergi ke bawah. Disana sudah ada Tian menjemputku. Dengan kaos birunya dia terlihat sedikit tampan. Oh tidak, sangat tampan. Tidak seperti Tour guide. Kami terlihat seperti pasangan muda-mudi yang sedang mau berkencan. Ah, apa sih. Aku mengetuk-ngetuk kepala dengan tanganku. bodoh, benakku.
Tak lama, kami sampai di shopping area. Aku diam.
"Ayo .. "Tian mengajakku.
"Tapi barang-barang disini tuh mahal Tian"
"Ya terus ?"
"Helow, kan lo yang mau traktir gue"
"Iya .. "
"Lo kan Tour Guide"
"Oia lupa .."
"Ya udah kita ke Pasar Sukawati aja yuk"
***
Sampailah kami. Tanpa mengingat Tian, aku berjalan. Melihat barang yang dijual disana. Dari baju, tas, topi, perhiasan sampai souvernir.
"Ini bagus ga ?"aku memperlihatkan topi besar yang aku pakai.
"Bagus .. "
"Terus ini ?"aku memperlihatkan baju dress berwarna hijau.
"Bagus bagus .. "
"Eh, daritadi bagus bagus aja ."
"Ya emang bagus .."
"Sebel ah kalo belanja sama cowok. Ga asik "Aku manyun
Tian tertawa.
"Kamu tuh ga berubah ya daridulu "
"Apa ?"
"Ga, ga apa-apa"
"Apa gue tanya ?"
"Ya kamu, moodyan "
"Emmm, so tau ah !"
"Ya udah, jadi belinya "
"Ya"
"Bli, topi sama dressnya dibungkus ya"Tian memberikan uang seratus ribuan.
Setelah membawa belanjaan tadi. Tian nanya "Mau beli apa lagi ?"
"Udah ah, kita balik ke Hotel yuk. kasian Mbok Darmi sendirian.
"Ya udah yuk "
***
Kami sampai di Hotel. Tapi langkah kami terhenti. Ada seseorang yang memanggilku.
"De .. "
"Mama .. "
"Sini .. "
Aku mendekati Mama dan Papa yang sedang duduk diruang tunggu Hotel.
"Kapan kesini ?"
"Baru aja, maafin mama ya. Kita baru nyusul sekarang "
"Ga apa-apa "
Aku diam.
"Eh Tian, sini duduk. Gimana kabarnya ?"
"Eh om, baik. Om sendiri sehat ?"
"Alhamdulillah"
Aku heran dengan pemandangan di depanku. Papa terlihat sangat dekat sama Tian. Mama juga. Bahkan papa mengusap rambut Tian. Seperti anaknya sendiri.
"Gimana udah lulus kuliahnya ?"
"Udah om .. "
"Terus rencananya mau nerusin kuliah dimana ?"
"Rencana sih mau ngambil S2 di Amrik"
HAH ?!
Tour Guide aja harus ya kuliah tinggi-tinggi sampai di Amrik.
"De, ko bengong ? sini duduk."Ucap mama mengajakku
"Udah kenalan kan sama Tian ?"
"Udah .. "
"Ya terus ko diem-dieman gitu sih ?"
Aku masih diam.
"Ini loh de, ini Tian anaknya om Tio .. "
"Om Tio ?"
"Iah om Tio yang dulu tetanggaan sama kita "
"Yang pindah ke Jepang itu ya ?"
"Iya, ini loh anaknya om Tio "
Aku masih diam.
"Christian de, yang dulu kalian suka maen bareng"
Aku masih diam. Tian, Christian. OHHHHH ...
"Tapi dia ga bilang .. "aku tersenyum.
"Aku sengaja, ingin kasih surprise aja sama kamu. Masih inget atau ga .. "
"Ih, lo tuh nyebelin tau ga"aku nunjuk Tian.
Berdiri dan bermaksud memukul. Tapi dia sudah berlari. Aku mengejarnya. Hingga sampai di Pantai. Aku pura-pura kelelahan. Terengah-engah. Tian menoleh lalu mendekatiku.
"Kamu ga apa-apa ?"
"Cape tau ga .. "
Dengan cepat aku memegang tangan Tian dan memukulnya.
"Jahat .. "
"Kenapa ?"
"Ya kamu, ga bilang sama aku dari awal "
"Kamu tuh yang jahat, galak lagi"
"Eh nyebelin ya, mau aku telpon biar kamu dipecat "
Kami tertawa. Menatap satu sama lain. Tian memegang tanganku. Memelukku. Aku diam. Deg-degan ga jelas.
"Makasih ya .."ucapku
"Buat ?"
"Liburan yang indah ini .. "
"Sama-sama "
"Terus kenapa kamu jadi Tour Guide kaya gini ?"
"Ya, sekalian ngisi liburan juga bantuin usaha Ayah disini"
"Oh, om Tio tuh buka Travel Agent ya"
"Iya, baru sih. Pas aku ketemu Mama sama Papa kamu yang pengen liburan, aku inisiatif aja pengen jadi Tour Guide. Apalagi liat anak gadisnya liburan sendiri, kasian ..."
"Kasian aja nih ..?"
"Plus sayang .. "
Aku tersipu malu.
"Lintang .."
"Kenapa ?" aku melepaskan pelukan Tian. Lalu menatapnya.
"Aku suka sama kamu dari kecil tau ga ?"
"Oia ? bukannya dulu kamu sering jailin aku ?"
Tian tertawa.
"Itu cuma nyari perhatian kamu aja "
"Yakin ..?"
"Iya, pas tau kami harus pindah ke Jepang aku tuh sedih .. "
"Kalau aku sih seneng. Jadi ga ada yang gangguin lagi"
"Oh gitu, tapi seneng kan digangguin?"
"Apa sih .."
***
Kami masih diam. terduduk di pasir pantai. Menunggu sunset itu lagi.
"Lintang .. "
"Hemmm ?"
"Nanti lulus ikut aku ya ?"
"Ke ?"
"Ke Amrik .. kamu kuliah disana aja "
Aku menatap Tian.
"Serius ?"
Tian mengangguk.
"Aku kefikiran sih buat kuliah ke luar negeri. tapi takut ?"
"Takut apa ?"
"Iya ga ada yang jaga. disini aja mama papa udah cuek gitu, untung aja ada mbok Darmi "
"Kan ada aku, yang jagain"
Aku diam. Kembali dalam pelukannya. Saat ini hatiku melayang. Makasih Tuhan, untuk liburan yang indah ini. Sangat. Liburan yang aku rencanakan bersama Mama Papa. Tuhan memberi dengan bonus paling indah. Tian. seorang Christian, teman masa kecilku. Teman yang menghilang dan kembali lagi.
***
Liburan kali ini doaku terkabul. Aku, Mama dan Papa pergi berlibur bersama. Scheduleku semua udah kita lakukan. Kini saatnya kami pulang.
Terus aku dan Tian ? beberapa bulan setelah kelulusanku aku pergi bersama Tian ke Amrik. Ya dia melanjutkan kuliah S2nya dan aku memulai hidup sebagai mahasisiwi sana. 1 tahun anniversary, kami bertunangan.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
Powered by Blogger.